Sabtu, 09 Januari 2016

Ruang Qalbu #3

Aku kembali termenung dan mencoba kembali bangkit dari penjajahan hawa nafsu setan. “Ya Allah, ampunilah diriku yang hina ini” tangisku dalam panjatan do’a-doa yang menguatkan diri. Dari pengalaman kedua diriku jatuh bangun karena perasaan suka terhadap lawan jenis membuatku memiliki pelajaran yang berarti dalam hidupku dan berharap agar hal ini tak akan terulang sampai aku benar-benar menemukan jodohku yang telah tertulis di Lauh Mahfudz. Istighfar, Ikhtiar, Tawakal, Ikhlas, Ridho, dan terus mencoba memperbaiki diri. Ternyata aku kembali diuji dengan seseorang yang begitu sholeh dimataku, baik akhlaknya, dan pemilik suara merdu yang pandai bertilawah. Perang yang terus berkelanjutan dalam diri ini, tak tertahan lagi sampai diriku terus memuji-mujinya dalam hatiku yang teramat dalam. Sesosok lelaki idaman yang aku pun terlalu berharap sampai-sampai perasaanku ini tak lagi ku pendam sendiri namun sudah terlanjur diketahui semua orang di sekitarku dan bahkan dirinya mengetahui bahwa aku sangat mengidamkannya. Aku semakin bersemangat dalam meningkatkan ibadah karena dirinya, karena aku berusaha ingin menjadi seseorang yang ia pilih. Tiada ku sadari hal ini bersarang dalam hati, cobaan yang lebih berat dari sebelumnya. Niat yang lillahi ta’ala seketika berubah pada awal-awal aku menyukainya, aku yang terlalu luluh terhadap nya sehingga aku lupa akan niatku sendiri.”Yaa Allah, apa yang telah diriku lakukan dan telah seberapa besarkah kehinaan ini. Ampuni Hambaa..” kembali ku panjatkan do’a ketika ku mulai tersadarkan akan hasutan setan yang sangat halus. Sungguh aku ingin kembali ke jalan yang benar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar